InfoSehat - Mengajarkan sikat gigi yang benar memang bukan pekerjaan mudah. Namun, tentu saja, tidak berarti bapak dan ibu harus menyerah begitu saja. Sebaiknya, sejak dini ajarkan anak cara menggosok gigi yang benar agar terhindar dari gangguan gigi dan mulut.
Menurut Prof Dr drg Melanie Sadono Djamil dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti, memang sebaiknya anak diajarkan sedini mungkin menyikat gigi yang baik dan benar. Anak diajarkan menyikat gigi setelah sarapan dan sebelum tidur malam.
Untuk siang hari setelah makan atau sehabis ngemil, anak dibiasakan berkumur dengan air putih. Berkumur akan menghilangkan sisa makanan di sela gigi. Juga untuk menetralkan tingkat keasaman rongga mulut.
Anak juga harus diajarkan teknik sikat gigi yang baik dan benar. “Sebaiknya sikat gigi satu jam setelah makan. Kalau kurang dari satu jam dikhawatirkan justru terjadi abrasi pada gigi. Teknik sikat gigi utama adalah seperti mencungkil arah gusi ke gigi dan memutar. Padahal kebanyakan orang sikat gigi arah maju mundur, teknik ini jelas salah. Salah teknik bisa menyebabkan pengikisan email. Terutama di daerah leher gigi yang memiliki email paling tipis,” kata Melanie.
Dia juga sering menerapkan metode “merah putih” untuk mengajarkan sikat gigi pada anak. Merah untuk gusi dan putih gigi. Arah menyikat gigi adalah dari gusi ke gigi.
Teknik lain adalah memutar yang bertujuan untuk membersihkan bagian dalam mulut. Melanie tidak menampik bagian ini paling sulit dilakukan.
Pada satu kali sikat gigi terdapat 30 sampai 40 kali gerakan memutar untuk seluruh bagian rongga mulut bagian ini mencakup luar dan dalam untuk kanan, kiri, depan, dan belakang gigi. Sedangkan untuk gerakan mencungkil diulang dua sampai tiga kali pada setiap bagian. Dengan asumsi satu gerakan satu detik maka dibutuhkan dua sampai tiga menit untuk sikat gigi.
Bukan hal yang mudah mengajarkan sikat gigi. Karena itu Melanie menyarankan pendampingan total ibu dan ayah kepada anak. Bagi orang tua yang bekerja, Melanie menyarankan, selalu mengingatkan pengasuh atau orang-orang terdekat anaknya untuk menjaga kebersihan gigi. “Anak akan mencontoh orang dewasa. Jika orang dewasa tidak mnyikat gigi, maka anak akan melakukan hal yang sama. Jadi ingatkan diri dan orang-orang sekitar anak Anda untuk rajin sikat gigi,” ujarnya.
Sumber : republika.co.id
EmoticonEmoticon