1001 Aneka Artikel Kesehatan - Alasan karena praktis, mudah, harga murah dan rasa yang membuat adiktif dari makanan instan cepat saji telah menarik minat banyak orang. Mulai dari makanan instan yang disajikan di restauran maupun makanan produk instan kemasan seperti yang banyak kita temukan di warung dan swalayan. Namun apakah Anda tau apa bahaya makan makanan instan setiap hari? Makanan instan, menurut CDC, makanan instan sangat berkaitan erat dengan obesitas atau kelebihan berat badan.
Terlebih lagi bahaya mengancam kesehatan yang mungkin timbul akibat terlalu banyak mengonsumsi makanan instan cepat saji. Di bawah ini penjelasan Bahayanya Makanan Instan dan Cepat Saji bagi Kesehatan yang patut Anda simak
Bahayanya Makanan Instan dan Cepat Saji bagi Kesehatan
Peningkatan Risiko diabetes Tipe-2
Banyak makanan cepat saji yang ada mengandung kalori tinggi dan atau tanpa banyak nutrisi. Makanan instan ini banyak sekali mengandung biji-bijian olahan dan bukan organik, gula dan lemak jenuh, bahkan lebih parahnya mengandung lemak trans. Semua ini berkaitan erat dengan risiko jauh lebih tinggi dari diabetes tipe-2.
Peneliti telah melakukan studi lebih lanjut, ternyata setelah memeriksa kebiasaan orang yang tinggal di Singapura yang serkaitan dengan makanan, mereka menemukan bahwa orang yang punya hobi makanan cepat saji memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena diabetes tipe-2 dan rentan terkena penyakit jantung koroner, Hal ini disimpulkan dalam laporan sebuah studi di jurnal Circulation tahun 2012 lalu.
Makan terlalu banyak gula dan karbohidrat olahan juga dapat menyebabkan tubuh menghasilka insulin ekstra. Efeknya, sensitivitas terhadap insulin akan menurun dan tubuh tidak akan bisa memroses glukosa dengan normal. Kelebihan dari sisa glukosa dalam darah inilah yang akan memicu peradangan dan terjadinya diabetes tipe-2.
Kabarbaiknya, Diabetes tipe-2 ini bisa dicegah hanya dengan perubahan gaya dan pola hidup yang sehat, seperti misalnya lebih mengurangi makan makanan cepat saji dan rutin berolahraga.
Makanan Cepat Saji Berkontribusi Terhadap Obesitas
Journal of American Medical Association pada tahun 2014 melaporkan bahwa sekitar 78.600.000 orang dewasa di Amerika Serikat memenuhi syarat disebut sebagai orang mengalami obesitas, dan itu ternyata lebih dari sepertiga dari populasi di sana.
Obesitas sangat beresiko meningkatkan diabetes tipe-2, penyakit stroke, penyakit jantung, dan juga b eberapa jenis kanker. Bukan hanya itu, obesitas juga dapat menimbulkan masalah sleep apnea, tekanan darah tinggi, batu empedu serta Kolesterol tinggi.
Wanita hamil yang tinggal berada dalam jarak 0,81 km dari lokasi restoran cepat saji, lebih memiliki risiko mendapatkan berat badan yang berlebihan, Hal ini seperti yang dikatakan dalam sebuah penelitian yang diterbitkan oleh American Economic Journal 2010.
Lemak Trans, Garam dan Rendah Gizi
Walaupun Food and Drug Administration sudah jelas menyerukan larangan untuk menggunakan lemak trans di dalam makanan, namun pada kenyataannya masih banyak sekali restauran cepat saji yang menyajikan menu makanan mengandung lemak trans. Begitu pula dengan makanan-makanan instan yang tersebar di swalayan.
Lemak trans ini patut diwaspadai dan sangat berbahaya, karena jenis lemak ini dapat meningkatkan risiko terkena penyakit kardiovaskular dan stroke. Dimana, lemak trans dapat meningkatkan kadar Kolesterol jahat (low-density lipoprotein), dan menurunkan kadar Kolesterol baik (high-density lipoprotein).
Bahan-bahan lain yang biasanya banyak digunakan dalam pembuatan makanan instan cepat saji adalah sodium. keseringan mengonsumsi makanan cepat saji menjadikan Anda sangat mudah kelebihan sodium, batas konsumsi sodium tidak boleh lebih dari 2.300 miligram perharinya.
Namun nyatanya penggunaan sodium pada makanan instan merupakan sesuatu hal yang umum, ini dilakukan untuk penguat rasa dan menambah rasa gurih pada makanan.
Terlalu banyak garam atau sodium yang dikonsumsi akan berimplikasi terhadap risiko tekanan darah tinggi, stroke dan kesehatan ginjal Anda.
Mengurangi Dampak Makanan Instan dan Cepat Saji
Cara paling mudah untuk mengurangi dampak kesehatan dari makanan instan dan makanan cepat saji adalah dengan cara menghilangkannya dari kebiasaan Anda, dan lebih diutamakan untuk memilih makanan buatan sendiri yang sehat dan terdiri dari protein, biji-bijian, sayuran segar, dan susu rendah lemak.
Jika Anda terpaksa memilih makanan cepat saji, tanyakan informasi nutrisi dari menu-menu yang tersedia. Pilih yang rendah kalori, lemak dan sodium. Aturan yang sama berlaku untuk makanan instan. Baca label pada kemasan untuk mengatahui mana yang rendah lemak, sodium dan kalori.
Sumber: health.kompas.com/
EmoticonEmoticon