Tampilkan postingan dengan label Seksologi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Seksologi. Tampilkan semua postingan

Senin, 08 Desember 2014

Malas Bercinta Setelah Bertahun-tahun Menikah

Saat masih pengantin baru, kegiatan bercinta bisa jadi selalu ditunggu-tunggu pasangan suami istri. Namun setelah pernikahan berjalan bertahun-tahun, hasrat seks tak lagi menggebu. Bahkan kerap kali suami atau istri malas bercinta. Apa sih penyebabnya?

Topik malas bercinta menjadi masalah yang sering ditanyakan pembaca  di rubrik Konsultasi Seksologi. Seperti yang dialami Nelly, perempuan menikah berusia 33 tahun. Dok, saya ibu rumah tangga yang sudah menikah selama 10 tahun dan sudah memiliki 2 anak. Saya mau bertanya kenapa saya sudah tidak memiliki keinginan melakukan hubungan suami istri karena setiap berhubungan saya tidak pernah merasakan apa-apa dan saya selalu merasakan sakit sekali. Apa itu pertanda saya frigriditas dan sudah tidak mencintai suami saya lagi?

dr Andri Wanananda MS menjelaskan libido dan hasrat birahi yang menurun untuk berhubungan suami istri dapat dimaklumi. Sebab, pernikahan yang telah terjalin selama 10 tahun tidak jarang menimbulkan rasa jenuh untuk berhubungan intim. Namun, hilangnya hasrat bercinta patut juga diwaspadai sebagai tanda timbulnya penyakit kronis seperti kencing manis, darah tinggi, dan kadar kolesterol tinggi yang bisa menyebabkan neuropatia, hingga kepekaan saraf-saraf organ genital terganggu. Hal itu menjadi penyebab awal persarafan tubuh menjadi hiposensitif.

"Anda dan suami perlu bekerja sama untuk mengatasi faktor kejenuhan dengan mencoba beragam variasi bercinta dan melakukan stimulus pada zona erotik tubuh yang paling peka hingga memicu gairah birahi yang dapat dilakukan saat foreplay sampai lubrikasi pada vagina mencapai optimal. Bila hal itu terjadi, rongga vagina akan merekah dan penetrasi penis bisa dilakukan yang akan membangkitkan rasa nikmat 'aduhai' dan wanita tidak akan merasa perih saat bercinta," saran dr Andri yang merupakan anggota Ikatan Dokter Indonesia dan anggota Asosiasi Seksologi Indonesia (ASI).

Wanita yang telah melakukan operasi pengangkatan rahim (hysterectomy) kerap juga mengeluhkan hilangnya hasrat bercinta. Sebab tindakan itu tampaknya berpengaruh secara tidak langsung pada sensualitas wanita. Hal itu dapat disebabkan akibat ketidakseimbangan kadar hormon (estrogen, progesteron, oxytocin). Fungsi hormon-hormon tersebut menurun terhadap zona-zona erotik yang membuat wanita peka dalam proses menuju puncak kenikmatan (orgasme).

"Perhatikan kebugaran fisik wanita agar selalu prima dengan cara latihan fisik secara reguler yang disertai pola makan dengan kadar gizi seimbang. Khusus untuk wanita yang pernah mengalami operasi hysterectomy, tak menampik bahwa stres akan menimpanya. Maka sebagai pasangan pria diharuskan untuk memberi belaian kasih sayang agar tidak menimbulkan trauma psikis pada wanita," saran dr Andri yang juga dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara.

Selasa, 28 Oktober 2014

Tahukah Anda? Ini Dampak Diet Vegetarian Bagi Sperma

Gaya hidup vegetarian memang dipercaya dapat memperpanjang umur dan membuat hidup lebih sehat. Namun ternyata, penelitiant terbaru menemukan efek negatif menjadi vegetarian pada kualitas kesuburan sperma.

Empat tahun lalu para peneliti dari Loma Linda University Medical School memulai sebuah proyek untuk mengetahui bagaimana diet yang dilakukan para vegetarian dapat mempengaruhi kualitas sperma. Ternyata, penelitian tersebut membuktikan bahwa tak makan daging dapat menurunkan kualitas sperma.

"Kami menemukan bahwa diet atau pola makan secara signifikan mempengaruhi kualitas sperma. Para vegetarian ternyata memiliki jumlah sperma yang lebih rendah dari pada diet yang dilakukan para non-vegetarian," ujar Dr Eliza Orzylowska seperti dikutip Telegraph dan ditulis Minggu (26/10/2014).

Dalam penelitian tersebut ditemukan bahwa para vegetarian memiliki jumlah sperma lebih rendah dibanding dengan non-vegetarian. Mereka memiliki jumlah sperma lebih sedikit yaitu hanya 50 juta sperma per ml dibanding non-vegetarian yang lebih banyak sekitar 70 juta sperma per ml.

Selain itu para vegetarian juga memiliki motilitas (kemampuan gerak) sperma yang lebih rendah. Pada non-vegetarian, sperma yang aktif berada di angka sekitar 60 persen dari total sperma yang dikeluarkan. Namun pada vegetarian, hanya satu per tiganya yang aktif.

Hanya saja, para vegetarian tak usah risau dengan gaya hidupnya. Para peneliti percaya bahwa kekurangan vitamin kesuburan yang dialami vegetarian dapat digantikan dengan cara mengonsumsi kedelai.

Salah satu faktor mengapa kedelai dapat menggantikan kandungan vitamin selain daging, karena kedelai mengandung phyto-estrogen yang sifatnya mirip dengan hormon estrogen pada wanita. Sehingga kandungan nutrisi yang diperoleh dari daging dapat digantikan dengan kandungan kedelai.

 "Sebuah teori baru telah ditemukan bahwa para vegetarian dapat mengganti nutrisi daging dengan kedelai, karena kedelai mengandung phytooestrogens yang dapat mempengaruhi kesuburan seseorang," ucap Dr Orzylowska yang merupakan seorang dokter kandungan di Loma Linda University Medical Centre.

Selain kedelai, buah anggur, jeruk dan buah persik dapat menjadi solusi para vegetarian untuk meningkatkan kualitas sperma. Dalam sebuah studi yang dilakukan University of Texas Medical Branch buah-buahan yang mengandung vitamin C terbukti dapat meningkatkan jumlah dan motilitas sperma.

"Di satu sisi, buah dan sayuran mungkin memiliki efek positif pada kesuburan, terutama buah-buahan yang sangat tinggi antioksidan." ujar Jorge Chavarro dari Harvard University.

Selain mengonsumsi kedelai dan buah-buahan para vegetarian juga dapat mengonsumsin oatmeal atau bahan makanan yang mengandung gandum utuh. Para peneliti mengatakan bahwa oatmeal yang kaya akan L-arginine, salah satu jenis asam amino yang bekerjasama dengan nitric oxide (NO) dapat mengurangi kekakuan pembuluh darah.

Asam amino yang terkandung pada oatmeal juga telah lama digunakan untuk mengobati disfungsi ereksi karena mampu membantu otot-otot pembuluh darah disekitar penis menjadi rileks. Dengan begitu ketika pembuluhnya melebar, aliran darah akan meningkat sehingga para vegetarian dapat mempertahankan ereksi lebih lama.

Minggu, 19 Oktober 2014

Duh, Paparan Logam Paling Sering Bikin Sperma 'Mati Lemas'

Konon pria masih bisa 'perkasa' walaupun usianya sudah di kepala 5 atau 6. Namun di sisi lain, sperma pria juga dikatakan sangat rentan mengalami perubahan bilamana menghadapi faktor-faktor tertentu, salah satunya lingkungan.

Baru-baru ini tim peneliti gabungan dari Inggris dan Prancis pun menemukan pria jadi mandul atau susah punya keturunan bila sering-sering terpapar logam aluminium.

Peneliti dari University of Lyon dan University of Saint-Etienne, Prancis serta University of Keele, Inggris menemukan hal ini setelah mengamati kondisi sperma dari 62 pria. Ternyata sebagian besar dari air mani dan sperma mereka mengandung aluminium, walaupun jumlahnya berbeda-beda.

Akan tetapi makin banyak aluminium yang terdapat di dalam cairan mani partisipan, peneliti mendapati jumlah sperma yang dimiliki partisipan justru makin kecil. Begitu juga sebaliknya. Padahal jumlah sperma yang dimiliki seorang pria berpengaruh besar terhadap kemampuannya untuk mempunyai keturunan.

"Mungkin ini sebabnya tingkat kesuburan para pria, terutama di negara maju cenderung menurun. Apalagi paparan logam seperti aluminium di negara-negara maju meningkat secara signifikan," ungkap ketua tim peneliti Prof Christopher Exley.

Prof Exlet yakin paparan aluminium inilah yang mencemari cairan mani para pria, termasuk mengganggu kinerja kelenjar endokrin yang mengatur fungsi sebagian besar fungsi tubuh, tak terkecuali fungsi reproduksi.

Di samping aluminium, logam berat yang dituding menurunkan kualitas dan kuantitas sperma antara lain timah dan timbal. Begitu pula dengan bahan kimia seperti bisphenol-A (BPA) yang banyak terkandung dalam plastik dan kaleng makanan, serta bahan kimia industri semisal benzena, herbisida dan pestisida.

Jangankan logam berat dan paparan bahan kimia, alat kelamin pria yang kepanasan pun bisa bikin mereka mandul. Untuk itulah dr Andri Wanananda, MS mengatakan pria baiknya tidur dengan mengenakan celana dalam longgar atau tanpa celana dalam sekalian.

"Celana dalam yang longgar bertujuan untuk menciptakan suhu yang nyaman bagi buah zakar. Kalau suhu pada testis terlalu panas, proses produksi sperma akan terganggu, begitu juga dengan kualitas spermanya," terang dr Andri.

Rabu, 15 Oktober 2014

Suami Alami Disfungsi Ereksi? Begini Sebaiknya Istri Bersikap

Disfungsi ereksi pastinya membuat performa pria di ranjang menurun drastis. Tak ayal, hubungan suami istri pun menjadi tidak harmonis karena terhambatnya proses bercinta. Meski begitu, bukan berarti istri harus menunjukkan kekecewaannya pada sang suami.

Hal ini dikarenakan, banyak pria merasa sangat khawatir dengan kinerja seksualnya, maka dari itu, sebelum Anda membicarakan masalah ereksi yang dialami suami, tingkatkan dulu ego si dia, demikian dikatakan terapis seks di New York, Amber Madison, MA.

"Katakan bahwa Anda bisa menikmati momen-momen kebersamaan tak hanya lewat bercinta. Jika masalah ereksi yang dialami adalah disfungsi ereksi, Anda tak perlu langsung mengatakannya. Bagaimanapun pria tanggap akan kondisi ini," papar Madison.

Dikatakan Madison, ketika mengalami masalah ereksi, yang dibutuhkan para suami adalah pengertian dan dukungan dari Anda. Meskipun, menurut pakar seks Ian Kerner PhD, disfungsi ereksi kerap berkaitan dengan kondisi mental pria.

"Banyak pria tidak percaya diri akan performanya di ranjang. Akibatnya mereka justru mengalami disfungsi ereksi walaupun disfungsi ereksi juga bisa disebabkan karena penyakit lain atau ketidakbugaran tubuh pria," tutur Kerner.

Sementara itu, bagi pria muda, dikatakan seksolog dr Andri Wanananda MS mereka bisa mengalami kemampuan ereksi tidak optimal sehingga sulit mempertahankan ereksi. Kondisi ini bisa disebabkan karena prostatitis yakni infeksi atau peradangan di kelenjar prostat.

"Meskipun kondisi ini jarang dijumpai di pria dengan usia relatif muda. Kemungkinan lainnya adalah disfungsi ereksi temporer akibat menurunnya kebugaran fisik dan psikis misalnya karena stres," tutur dr Andri.

Kamis, 09 Oktober 2014

Bagi Perempuan, Orgasme Bisa 'Dimunculkan' dari Pikiran

Susah membuat istri orgasme mungkin dialami hampir setiap pria. Padahal bila istri dan suami mau berkomunikasi, klimaks tentu lebih mudah didapat. Selain itu, pandai-pandailah membayangkan hal-hal berbau kenikmatan seksual.

Menurut sebuah studi terbaru, mimpi basah dan imajinasi tentang kenikmatan seksual saja sudah cukup membantu para wanita untuk mendapatkan orgasme yang diinginkannya.

"Kalau menunggu mood kan tentu susah, tetapi dengan berfantasi seks sebelum atau ketika bercinta ternyata dapat membuat tubuh menjadi bergairah," ungkap peneliti, seksolog Jessica O'Reilly, PhD seperti dikutip dari jurnal Sexologies, Rabu (22/10/2014).

Terbukti ketika para wanita ini tak bisa berpikir erotis selama berhubungan intim, peluang mereka untuk mendapatkan orgasme juga jauh lebih kecil daripada yang bisa melakukannya.

"Kuncinya ya buat tubuh menjadi rileks, misal dengan mandi, berbaring di kasur atau jalan-jalan. Aktivitas semacam ini akan menjernihkan pikiran Anda, sehingga ketika dipakai untuk berpikir mesum jadi lebih mudah," lanjutnya.

Bahkan menurut O'Reilly, para istri tak perlu berpikir atau berfantasi tentang seks itu sendiri. Ia mencontohkan mereka bisa membayangkan sedang digoda suami, atau sebaliknya menggoda suami, dan pikiran apapun yang membuat Anda terangsang.

"Tak butuh waktu lama, Anda akan merasakan adanya keinginan tubuh Anda untuk bercinta," imbuhnya,
O'Reilly menambahkan dari mimpi basah saja, sudah ada 37 persen wanita yang bisa mencapai orgasme, apalagi bila berfantasi mesum.

Lebih lanjut, Dr Andri Wanananda, MS, seksolog dari Universitas Tarumanegara, Jakarta mengatakan bahwa posisi bercinta yang juga bisa memperbesar peluang untuk orgasme sangat bervariasi. Dan hal ini bisa berbeda-beda, tergantung pada masing-masing individu.

"Posisi woman on top adalah salah satu yang dianjurkan karena membuat penis lebih mudah mencapai G-spot, yang letaknya 3-5 cm di bagian atas dinding vagina," kata dr Andri kepada detikHealth beberapa waktu lalu.

Lagipula posisi semacam ini juga menguntungkan bagi si suami karena mereka tidak bisa buru-buru ejakulasi, termasuk mempertahankan ereksinya lebih lama.
 

Senin, 15 September 2014

Tak Tunda Kehamilan Tapi Suami Selalu Pakai Kondom? Bisa Jadi Ini Sebabnya

Pemakaian kondom selama ini berkaitan untuk menunda kehamilan atau mencegah penyakit menular seksual (PMS). Tapi jangan salah, meski tak bermasalah dengan PMS atau sedang tidak menunda momongan, bisa jadi pria tetap menggunakan kondom saat bercinta.

Dikatakan seksolog dr Andri Wanananda MS, bahkan ketika tengah merencanakan kehamilan, suami bisa saja selalu menggunakan kondom dengan ujung kondom digunting agar terbuka sehingga sperma bisa masuk ke vagina.

"Itu kemungkinan untuk mengurangi rangsangan pada batang penisnya yang peka. Atau bisa juga karena dampak psikologis akibat trauma pada alat vitalnya yang dialaminya ketika masa kecil atau masa lalu," kata dr Andri .

"Hingga dia merasa aman bila penisnya 'bermantel' kondom ketika penetrasi vagina. Yang jelas hal ini sama sekali tidak membahayakan untuk alat vital wanita," imbuh pria yang juga mengajar di Universitas Tarumanegara ini.

Hal lain yang kerap dihawatirkan kaum hawa terkait pemakaian kondom yakni minyak pada kondom. Menanggapi hal ini, dr Andri mengatakan minyak pada kondom berguna agar saat penetrasi penis ke dalam vagina, kedua pasangan tidak merasa nyeri.

Selama tidak menimbulkan reaksi alergi misalnya gatal setelah berhubungan intim, maka kondom tidak berbahaya. dr Andri menyarankan, sebaiknya pilih kondom yang sudah mendapat izin edar dari Dirjen Pengawasan Obat & Makanan, Kementerian Kesehatan RI.

"Perlu diingat pula rasa nyaman harus tercipta saat berlangsungnya hubungan intim dan sesudahnya. Jelasnya, bila salah satu pasangan merasa pedih, nyeri pada organ vitalnya, petunjuk kondom tersebut tidak nyaman," kata dr Andri.

Sabtu, 06 September 2014

Lebih Kompleks, 5 Fakta Perbedaan Masturbasi Wanita dengan Pria

Wanita tidak selalu terbuka membicarakan topik masturbasi. Oleh karena itu kegiatan yang juga dikenal dengan istilah onani ini lebih populer di kalangan pria. Padahal, bukan berarti wanita tidak melakukannya baik pada wanita yang masih perawan atau sudah menikah.

Masturbasi pada wanita tentunya berbeda dengan masturbasi yang dilakukan pria. Pada wanita, masturbasi merupakan masalah yang kompleks sehingga pelaksanaannya butuh perhatian lebih. Dikutip dari berbagai sumber pada Jumat (5/9/2014), berikut adalah fakta masturbasi pada wanita:

1. Lebih cepat tanpa pria


Untuk mencapai orgasme pada wanita, masturbasi merupakan cara yang lebih cepat dibandingkan dengan berhubungan intim bersama pasangan. Hal ini bisa jadi karena dengan masturbasi seorang wanita bisa lebih fokus pada kenikmatan sendiri. Jika dibandingkan dengan hubungan seks bersama pasangan, fokus pikiran wanita bisa menjadi terbagi untuk memikirkan kepuasan pasangan.

"Banyak wanita bisa orgasme dalam 2 sampai 3 menit jika mereka masturbasi sendiri. Akan tetapi bersama pasangan waktu yang dihabiskan untuk orgasme bisa mencapai 10 menit atau bahkan tidak orgasme sama sekali," kata pakar seks Carlyle Jansen, penulis buku tentang masturbasi wanita berjudul Sex Yourself.

2. Jarang dilakukan


Menurut survei dari National Survey of Sexual Health and Behavior, Amerika Serikat, 25 persen pria melakukan masturbasi minimal tiga kali per minggu dan setidaknya 55 kali dalam sebulan. Tapi bagi perempuan, angka statistik masturbasi jauh lebih rendah. Hanya 10 persen wanita melaporkan masturbasi tiga kali per minggu dan 38 persen ke bawah melakukannya sebulan sekali.

Kenapa jumlah masturbasi yang dilakukan wanita lebih sedikit bisa jadi karena cap buruk masturbasi pada wanita dari masyarakat.

3. Butuh persiapan


"Pria bisa berada di toilet Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang kotor dan tetap melakukan masturbasi," kata Sadie Allison, PhD, penulis buku The Mystery of the Undercover Clitoris: Orgasmic Fingertip Touching Every Woman Craves.

Tidak seperti pria, bagi wanita kondisi lingkungan merupakan faktor yang penting. Banyak wanita membutuhkan fokus mereka, dan jika ada gangguan apapun hal tersebut dapat mematikan gairahnya.

4 Gerakan tangan lebih halus


Saat pria masturbasi, tangannya menggenggam dengan mantap dan bergerak kasar. Pada wanita di lain sisi gerakannya lebih halus dan perlahan.

"Pikirkan seperti ada bulu mata tersangkut di dalam mata. Anda menarik kelopak mata anda dengan lembut dan menggunakan ujung jari untuk menggosok perlahan. Itulah cara lembut yang harus dilakukan saat menyentuh klitoris wanita," kata Allison.

Klitoris memiliki ujung saraf dua kali lebih banyak dari kepala penis sehingga sangat sensitif bahkan terhadap sentuhan lembut. Beberapa wanita mungkin suka gerakan yang kasar tapi sebagian besar wanita butuh pemanasan dengan gerakan lembut sebelum menerima kontak fisik yang lebih intensif di klitorisnya.

5. Banyak Cara Masturbasi


Jika pada pria masturbasi hanya dapat dilakukan dengan menstimulasi satu bagian tubuh saja, pada wanita ia dapat merangsang beberapa bagian tubuhnya. Seorang wanita mungkin tidak akan langsung merangsang bagian kewanitaannya saat masturbasi, melainkan dimulai dari pijatan halus pada payudara dan paha bagian dalam.

"Wanita cenderung untuk merangsang seluruh tubuhnya seperti leher, payudara, lengan, dan labia. Pria umumnya hanya fokus saja dengan bagian awal, tengah, dan akhir pada penis," terang Jansen.