InfoSehat - Saat ini susu formula untuk bayi dilengkapi dengan berbagai macam asam lemak. Tapi peneliti mengungkapkan asam lemak ini tidak memberikan manfaat yang signifikan untuk meningkatkan kemampuan otak bayi.
Hasil review dari beberapa penelitian menunjukkan susu formula untuk bayi yang disuplementasi dengan asam lemak yang dibuat meniru ASI ini tidak meningkatkan kemampuan otak bayi secara signifikan dibandingkan dengan susu formula tanpa asam lemak ekstra.
Peneliti mengungkapkan hasil ini tidak selalu berarti asam lemak dalam formula tidak bermanfaat. Tapi asam lemak ini tidak memberikan keunggulan terhadap kemampuan bahasa dan cara berpikir anak dibanding dengan anak yang menyusui.
Studi yang diterbitkan dalam jurnal Pediatrics menunjukkan bayi yang dibesarkan dengan ASI cenderung memiliki nilai lebih tinggi pada tes perkembangan mental dibanding dengan anak yang diberi susu formula.
Susu formula bayi biasanya berasal dari susu sapi yang diperkaya dengan asam lemak dan nutrisi lainnya. Susu formula dilengkapi dengan 2 asam lemak yaitu docosahexaenoic acid (DHA) dan arachidonic acid (AA).
Studi yang dipimpin oleh Dr Ahmad Qawasmi dari Yale University di New Haven, Connecticut dan Al-Quds University di Jerusalem berusaha menganalisis hal ini dengan menggunakan data 12 uji coba yang melibatkan 1.800 bayi pada tahun 1998-2005.
Bayi-bayi ini diberi susu formula sejak usia 1 bulan dan ketika berusia 1 tahun bayi ini menjalani ujian untuk mengukur keterampilan motorik, bahasa dan perkembangan mental.
Didapatkan hanya 2 studi yang menunjukkan susu formula dengan asam lemak lebih ini memiliki hasil tes yang lebih baik, sedangkan 9 studi sisanya menemukan tidak ada manfaat kognitif pada bayi yang mendapatkan susu dengan tambahan asam lemak.
Seperti dilansir CBS News, Kamis (31/5/2012), peneliti mengungkapkan secara keseluruhan bahwa asam lemak berlebih tidak memberikan keuntungan yang signifikan terhadap kemampuan otak, meski ada kemungkinan penambahan asam lemak ini menguntungkan faktor lain seperti dorongan penglihatan atau fungsi kekebalan tubuh.
Untuk itu American Academy of Pediatrics merekomendasikan perempuan menyusui secara eksklusif selama 6 bulan dan diikuti dengan pemberian makanan pendamping ASI untuk memperkenalkan makanan padat.
Hasil review dari beberapa penelitian menunjukkan susu formula untuk bayi yang disuplementasi dengan asam lemak yang dibuat meniru ASI ini tidak meningkatkan kemampuan otak bayi secara signifikan dibandingkan dengan susu formula tanpa asam lemak ekstra.
Peneliti mengungkapkan hasil ini tidak selalu berarti asam lemak dalam formula tidak bermanfaat. Tapi asam lemak ini tidak memberikan keunggulan terhadap kemampuan bahasa dan cara berpikir anak dibanding dengan anak yang menyusui.
Studi yang diterbitkan dalam jurnal Pediatrics menunjukkan bayi yang dibesarkan dengan ASI cenderung memiliki nilai lebih tinggi pada tes perkembangan mental dibanding dengan anak yang diberi susu formula.
Susu formula bayi biasanya berasal dari susu sapi yang diperkaya dengan asam lemak dan nutrisi lainnya. Susu formula dilengkapi dengan 2 asam lemak yaitu docosahexaenoic acid (DHA) dan arachidonic acid (AA).
Studi yang dipimpin oleh Dr Ahmad Qawasmi dari Yale University di New Haven, Connecticut dan Al-Quds University di Jerusalem berusaha menganalisis hal ini dengan menggunakan data 12 uji coba yang melibatkan 1.800 bayi pada tahun 1998-2005.
Bayi-bayi ini diberi susu formula sejak usia 1 bulan dan ketika berusia 1 tahun bayi ini menjalani ujian untuk mengukur keterampilan motorik, bahasa dan perkembangan mental.
Didapatkan hanya 2 studi yang menunjukkan susu formula dengan asam lemak lebih ini memiliki hasil tes yang lebih baik, sedangkan 9 studi sisanya menemukan tidak ada manfaat kognitif pada bayi yang mendapatkan susu dengan tambahan asam lemak.
Seperti dilansir CBS News, Kamis (31/5/2012), peneliti mengungkapkan secara keseluruhan bahwa asam lemak berlebih tidak memberikan keuntungan yang signifikan terhadap kemampuan otak, meski ada kemungkinan penambahan asam lemak ini menguntungkan faktor lain seperti dorongan penglihatan atau fungsi kekebalan tubuh.
Untuk itu American Academy of Pediatrics merekomendasikan perempuan menyusui secara eksklusif selama 6 bulan dan diikuti dengan pemberian makanan pendamping ASI untuk memperkenalkan makanan padat.
Sumber : detikhealth.com
EmoticonEmoticon