Carabray ~ Cara Membahagiakan Suami secara Islami
Adanya cinta dan kasih sayang yang dibangun
diatas semangat saling membahagiakan antara
suami istri adalah salah satu kunci dari
keluarga sakinah.
Berikut ini, kami sajikan 17 tips bagi istri
supaya bisa membahagiakan suami, yang
diambil dari ringkasan buku "How to Make
Your Husband Happy" karya Syaikh Muhammad
Abdul Halim Hamid, yaitu:
1. Sambutan yang manis
Sekembalinya suami dari bekerja, dinas luar
kota, bepergian, atau kemana pun dia pergi,
sambutlah dia dengan baik. Temuilah suami
Anda dengan wajah yang riang gembira.
Bersolek dan pakailah wewangian. Kabarilah
dia dengan kabar-kabar baik yang
menggembirakan. Tahan diri Anda untuk
menyampaikan berita-berita buruk, setidaknya
sampai dia telah beristirahat dengan cukup.
Berusaha keraslah untuk menyajikan makanan-
makanan bermutu, dan sajikanlah selalu tepat
waktu.
2. Percantiklah dirimu dan rendahkan suaramu
Usahakan agar Anda selalu tampil cantik dan
merendahkan suara di hadapannya. Lakukanlah
hal itu hanya untuk suami Anda, dan jangan
menampakkan kecantikan Anda di hadapan
laki-laki yang bukan mahram (laki-laki yang
layak untuk engkau nikahi jika engkau belum
menikah).
3. Senantiasa tampil mewangi dan selalu
cantik
Rawatlah dengan baik tubuh dan kebugaran
jasmani Anda. Kenakanlah pakaian-pakaian
yang menarik dan pakailah parfum yang
aromanya disukai suami Anda. Mandilah
secara teratur. Apabila telah bersih dari haid,
bersihkanlah setiap bekas darah atau bau tak
sedap. Gunakanlah jenis parfum, warna-warna,
dan pakaian yang disenangi suami Anda.
Ubahlah gaya rambut, parfum, dan lainnya dari
waktu ke waktu untuk menghindari kejenuhan.
Bagaimanapun, semua hal di atas harus
dilakukan dengan tidak berlebih-lebihan, dan
tentu saja, jangan melakukannya di hadapan
laki-laki dan wanita yang bukan mahram.
4. Ketika melakukan hubungan intim
Bergegaslah untuk melakoni hubungan intim
ketika suami Anda merasa sangat berhasrat
untuk melakukannya. Jagalah kebersihan tubuh
dan senantiasa tampil harum semaksimal
mungkin. Jangan lupa untuk membersihkan
setiap cairan yang keluar selama berhubungan
intim. Lontarkan ungkapan-ungkapan cinta
yang mesra kepada suami Anda. Biarkan suami
Anda untuk memuaskan gairahnya.
Pilihkan waktu yang sesuai dan kesempatan
yang baik untuk memuaskan suami.
Beri dia stimulus untuk berhubungan intim
sepulangnya dia dari perjalanan jauh yang
memakan waktu lama.
5. Merasa puas dengan apa yang telah Allah
berikan melalui suami
Anda jangan pernah merasa depresi hanya
karena suami Anda miskin atau memiliki
pekerjaan dan karir yang biasa-biasa saja.
Selama Anda dan suami dekat Allah Sang
Pemberi rezeki, maka Dia pun akan
menggelontorkan rezeki dan karunianya.
Anda mesti melihat orang-orang sekeliling yang
miskin, sakit, cacat, dan lainnya. Lantas
bandingkan dengan semua yang telah Allah
karuniai kepada Anda dan keluarga.
6. Jangan pusing dengan hal-hal keduniaan
Jangan menjadikan hal-hal duniawi sebagai
harapan dan minat Anda. Anda tak perlu
banyak memohon kepada suami Anda hal-hal
yang tidak penting.
Doronglah suami Anda untuk meminimalkan
pengeluaran untuk hal-hal tidak penting, dan
doronglah dia untuk menabung agar bisa
memberi sedekah dan zakat kepada orang-
orang miskin dan mereka yang membutuhkan.
7. Bersyukur dan memberikan apresiasi
Berdasarkan sabda Rasulullah SAW, mayoritas
penghuni neraka adalah wanita, dikarenakan
mereka tidak bersyukur.
Hasil dari rasa bersyukur adalah suami akan
lebih mencintai Anda, dan dia akan berupaya
keras untuk membahagiakan Anda dengan
beragam cara.
Sementara dampak dari tidak bersyukur adalah
suami Anda akan kecewa, lantas mulai
bertanya, “Mengapa saya harus berbuat baik
kepada istri saya, sementara dia tidak pernah
bersyukur dan hormat?!”
8. Kesetiaan dan ketaatan
Bersikap setia terutama ketika suami didera
musibah yang menimpa raga atau
pekerjaannya, semisal kecelakaan atau
kebangkrutan. Dukunglah suami Anda dengan
apa pun yang Anda miliki (baik materi ataupun
non-materi).
9. Memenuhi permintaan suami
Penuhilah permintaan suami dan taatilah
semua permintaan-permintaannya, jika
memang tidak menyelisihi Al-Qur’an dan
Sunnah Rasulullah SAW.
Dalam Islam, suami adalah pemimpin keluarga,
dan istri adalah penyokong dan konsultan
baginya.
10. Jika suami marah, buatlah dirinya merasa
lega
Hindari dan jauhi hal-hal yang bisa membuat
marahnya berkepanjangan. Namun jika
ternyata marahnya berkepanjangan, dan Anda
tidak bisa ‘menjinakkannya’, maka cobalah
untuk menenangkannya dengan langkah-
langkah berikut:
Jika Anda bersalah dan melakukan kekeliruan,
maka mintalah maaf kepadanya.
Namun jika dia yang melakukan kesalahan,
maka Anda harus tetap bersikap tenang,
jangan mengkritiknya dengan pedas,
mendebat, menentang, atau bahkan berteriak.
Tunggulah sampai kemarahannya mereda, lalu
diskusikan segala sesuatunya secara damai.
Kemudian jika dia marah dikarenakan faktor-
faktor eksternal, maka ada baiknya Anda diam,
sampai kemarahannya sirna. Lalu tanyakan
kepadanya apa yang membuatnya marah;
apakah kelelahan, problem di kantor, ada
orang yang menghinanya, dan lain sebagainya.
Dan jangan banyak bertanya, namun fokus
pada apa-apa yang membuatnya marah.
11. Menjaga diri ketika suami tidak ada
Jagalah diri Anda dari segala hubungan yang
diharamkan. Jaga setiap rahasia-rahasia
keluarga, terutama yang berkenaan dengan
hubungan suami-istri. Menjaga rumah dan
merawat anak-anak. Menjaga uang dan segala
harta bendanya.
Jangan sekali-kali keluar rumah tanpa izin
suami, dan tanpa mengenakan hijab (jilbab)
yang rapih.
Tolak kehadiran orang-orang yang tidak
disenangi suami, jangan biarkan mereka masuk
ke dalam rumah ketika suami tidak ada. Jangan
biarkan laki-laki non-mahran berduaan dengan
Anda di mana pun.
12. Tunjukkan rasa hormat kepada keluarga
dan teman-temannya
Anda harus menyambut dan bersikap baik
kerabat dan teman-teman suami Anda,
terutama kedua orangtuanya. Sebisa mungkin
Anda harus menghindari masalah dengan para
kerabatnya.
Anda harus menghindari memojokkan suami
Anda ke posisi di mana dia harus memilih
antara ibu dan istrinya secara dilematis.
Tunjukkan keramahtamahan Anda kepada
tamu-tamunya, dengan cara menyiapkan
tempat yang menyenangkan kepada mereka
untuk duduk, menyajikan makanan yang paling
baik, menyambut istri-istri mereka, dan lain
sebagainya.
Dorong suami Anda agar secara rutin
bersilaturahim ke kerabat keluarganya, dan
agar mereka mengunjungi rumah Anda.
Teleponlah orangtua suami Anda, kakak-kakak
dan adik-adiknya; kirimi mereka surat, beri
mereka hadiah, bantu mereka ketika terkena
musibah, dan lainnya.
13. Kecemburuan yang terpuji
Kecemburuan merupakan indikasi cinta dan
sayangnya seorang istri kepada suaminya,
namun tetap harus dalam batas-batas koridor
ajaran Islam. Dalam artian, Anda boleh saja
cemburu, tapi jangan sampai kecemburuan
Anda dibarengi dengan caci-maki atau ghibah
kepada orang lain.
Jangan mengikuti atau menciptakan keraguan-
keraguan tidak mendasar di dalam diri Anda
terkait suami Anda.
14. Kesabaran dan dukungan emosional
Bersabarlah ketika Anda dan suami
menghadapi kemiskinan dan keadaan-keadaan
yang menegangkan.
Bersabarlah ketika musibah atau malapetaka
menimpa Anda, suami, anak-anak, kerabat,
atau harta benda Anda, baik musibah
penyakit, kecelakaan, kematian, dan lain-lain.
Jika suami Anda memperlakukan Anda secara
tidak baik, maka bersabarlah dan balaslah
perlakuan buruknya dengan perlakuan baik.
15. Mendukung suami untuk taat kepada
Allah, berdakwah, dan berjihad fi sabilillah
Bekerjasamalah dengan suami Anda dan
ingatkan dia untuk melaksanakan berbagai
ibadah wajib dan sunnah. Dorong suami Anda
agar melaksanakan shalat tahajud. Ajak dia
untuk rutin membaca Al-Qur’an dan memahami
makna serta tafsirnya. Ajak suami Anda untuk
mendengarkan ceramah-ceramah keislaman.
Ingatlah selalu Allah. Pelajarilah hukum-
hukum dan ajaran Islam untuk muslimah.
Dukunglah aktivitas suami dengan memberinya
berbagai opini bijak, dan redakanlah rasa
sakitnya. Luangkanlah waktu Anda untuk
melakukan dakwah bersama suami. Beri
motivasi suami Anda untuk pergi berjihad, jika
memang diharuskan dan kondisi
memungkinkan.
Ingatkan dia bahwa ketika dia berjihad, maka
Anda dan anak-anak akan dijaga oleh Allah.
16. Merawat rumah dengan baik
Upayakan agar rumah selalu bersih dan tertata
dengan baik. Ubahlah tata letak barang- barang di rumah Anda dari waktu ke waktu untuk menghindari kebosanan. Pelajari semua skill pemeliharaan rumah. Pelajari bagaimana merawat anak-anak secara baik berdasarkan
ajaran Islam.
17. Mengatur keuangan keluarga
Jangan membelanjakan uang suami Anda, bahkan untuk berderma sekalipun, tanpa meminta izin darinya. Rawatlah rumah, kendaraan, dan barang-barang pribadi suami,ketika dia tidak ada di rumah
EmoticonEmoticon