InfoSehat - Sindrom dumping adalah sekelompok gejala yang paling mungkin berkembang jika seseorang pernah menjalani operasi untuk pengambilan bagian perut, atau jika perut pernah mengalami pembedahan untuk membantu menurunkan berat badan.
Sindrom dumping terjadi ketika isi perut yang telah tercerna diangkut atau dibuang ke dalam usus kecil terlalu cepat. Gejala umum termasuk kram perut dan mual. Kebanyakan orang dengan gejala-gejala sindrom mengalami buang air besar segera setelah makan.
Gejala dapat terjadi 1-3 jam setelah makan. Dalam kedua kasus, gejala dapat berkisar dari ringan hingga parah.
Sindrom dumping sering meningkatkan sendiri tanpa perawatan medis atau mengatur pola makan. Dalam kasus sindrom dumping yang lebih serius, mungkin akan membutuhkan obat atau operasi.
Penyebab
Dalam sindrom dumping, makanan dan cairan lambung dari perut pindah ke usus kecil dengan proses cepat abnormal. Proses yang dipercepat paling sering berhubungan dengan perubahan di perut yang berhubungan dengan operasi.
Sebagai contoh, ketika pembukaan (pilorus) antara perut dan bagian pertama dari usus kecil (duodenum) telah rusak atau diambil selama operasi.
Sindrom dumping dapat terjadi pada setengah dari orang-orang yang telah menjalani operasi bypass lambung. Sindrom ini paling sering berkembang dalam beberapa minggu setelah operasi, atau segera setelah kembali ke pola makan normal.
Bagi orang yang pernah melakukan operasi pada perut, semakin besar kemungkinan kondisi akan parah. Sindrom dumping kadang-kadang dapat menjadi gangguan kronis. Hormon gastrointestinal juga diyakini berperan dalam proses buang air besar yang cepat.
Gejala
Gejala sindrom dumping biasanya terjadi selama makan atau dalam waktu 15-30 menit setelah makan, meliputi:
1. Mual
2. Muntah
3. Nyeri perut, kram
4. Diare
5. Pusing, sakit kepala ringan
6. Kembung, bersendawa
7. Kelelahan
8. Jantung berdebar-debar, detak jantung cepat
Tanda dan gejala yang dapat berkembang kemudian, biasanya 1-3 jam setelah makan, meliputi:
1. Berkeringat
2. Kelemahan, kelelahan
3. Pusing, sakit kepala ringan
4. Kegoyahan
5. Kecemasan, kegelisahan
6. Jantung berdebar-debar, detak jantung cepat
7. Pingsan
8. Diare
9. Gula darah rendah (hipoglikemia)
Pengobatan
Sebagian besar kasus sindrom dumping dapat membaik pada orang-orang yang menjalani pola makan yang lebih baik untuk. Tetapi jika tidak, dokter mungkin menyarankan obat-obatan atau pembedahan untuk memperlambat pengosongan isi perut.
1. Obat-obatan
Dokter mungkin meresepkan obat-obat tertentu untuk memperlambat perjalanan makanan dari perut, dan meringankan tanda dan gejala yang berhubungan dengan sindrom dumping. Obat yang paling sering diresepkan dokter, antara lain:
a. Acarbose (Precose)
b. Octreotide (Sandostatin)
2. Operasi
Dokter menggunakan sejumlah prosedur bedah untuk mengobati kasus sindrom dumping dengan pendekatan yang lebih konservatif. Sebagian besar dari operasi tersebut adalah menggunakan teknik rekonstruksi, seperti merekonstruksi pilorus, atau operasi bypass lambung.
sumber : detikhealth
EmoticonEmoticon