Tampilkan postingan dengan label Seputar Kehamilan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Seputar Kehamilan. Tampilkan semua postingan

Kamis, 16 April 2015

Terkena diabetes saat hamil dapat menyebabkan anak mengalami autisme


Berbagai penelitian telah dilakukan, namun tak kunjung memberi pencerahan pada para ilmuwan tentang penyebab utama seorang anak mengalami autisme. Sejauh ini hanya dugaan-dugaan saja yang muncul, salah satunya kondisi sang ibu saat mengandung. Terkena diabetes saat hamil dapat menyebabkan anak mengalami autisme.



Penelitian terakhir menyatakan ibu yang terkena preeklamsia atau tekanan darah

Jumat, 04 Oktober 2013

Faktor Pemicu Kelahiran Prematur

InfoSehat - Kelahiran prematur bisa terjadi saat usia kehamilan belum memasuki minggu ke 37 atau kira-kira tiga minggu sebelum hari perkiraan lahir (hpl). Perlu diketahui bahwa bayi yang lahir prematur rentan menderita maslah kesehatan yang lebih serius ketimbang bayi yang lahir sesuai jadwal kelahirannya. Sampai saat ini belum diketahui pasti penyebab bayi lahir prematur. Berikut ini beberapa faktor yang diduga bisa memicu persalinan prematur.

Bayi kembar lebih dari dua

Mengandung anak kembar dua atau lebih berisiko melahirkan prematur. Kondisi ini disebabkan rahim merenggang terlalu lebar sehingga rahim tidak bisa menahan bayi lebih lama lagi dalam kandungan.

Gaya hidup

Gaya hidup ibu akan berdampak pada janin dalam kandungannya. Gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok atau mengonsumsi alkohol tentu saja berisiko menyebabkan persalinan prematur. Stres berlebihan dan kekurangan nutrisi diduga menjadi salah satu faktor pemicu kelahiran prematur.

Infeksi

Infeksi pada air ketuban maupun selaput pembungkus bayi bisa mengakibatkan air ketuban pecah sebelum waktunya. Akibatnya, tubuh ibu bereaksi dan mengalami kontraksi persalinan. Diketahui pula infeksi pada gigi berlubang juga bisa mengakibatkan bayi lahit prematur.

Penyakit yang diderita si ibu maupun si janin

Kondisi kesehatan kompleks pada ibu maupun janin dapat memicu bayi lahir prematur. Beberapa penyakit seperti anemia, darah tinggi, diabetes diduga bisa memicu persalinan prematur. Selain itu, perkembangan bayi yang tidak sempurna atau mengalami cacat bawaan maka tubuhnya akan bereaksi hingga persalinan prematur pun terjadi.

Trauma

Trauma akibat kecelakaan atau kekerasan selama masa kehamilan bisa memicu ibu melahirkan secara prematur. Air ketuban akan pecah bahkan belum si bayi berkembang sempurna dan siap dilahirkan.
Masalah pada tali pusar

Bayi yang terlilit tali pusar juga terpaksa dilahirkan secara prematur. Kondisi tersebut akan membahayakan ibu dan bayi jika tidak dikeluarkan.

Sumber : doktersehat.com

Rabu, 11 September 2013

Tunda Kehamilan Hingga Usia di Atas 35 Tahun Itu Lebih Berisiko

InfoSehat - Alasan pekerjaan terkadang menjadi salah satu alasan pasangan suami istri menunda memiliki momongan. Namun seiring bertambahnya usia, kehamilan bisa memberi risiko yang lebih banyak pada perempuan, apalagi jika usia perempuan yang mengandung lebih dari 35 tahun.

Banyak wanita yang menunda kehamilannya hingga sekitar usia 30 bahkan lebih karena alasan pekerjaan dan lain sebagainya. Namun perlu dipahami bahwa kesuburan menurun tajam setelah usia 35 tahun, selain itu ibu yang lebih tua akan menghadapi lebih banyak risiko selama kehamilan.

Para ahli di Newcastle University mengatakan bahwa wanita seharusnya tidak perlu menggunakan karir mereka sebagai alasan untuk menunda kehamilan. Karena mereka yang hamil pada usia 35 akan menghadapi risiko kesehatan yang lebih besar dibadingkan wanita yang lebih muda. Tapi perlu diingat juga kehamilan pada perempuan yang berusia terlalu muda juga bukannya tanpa risiko.

Ibu yang lebih tua lebih mungkin untuk keguguran, serta memiliki komplikasi kehamilan dan melahirkan bayi yang berat badannya kurang atau prematur. Selain itu risiko lainnya adalah berisiko besar memiliki bayi dengan down sindrom dan kelainan genetik lainnya.

Para petugas medis dan para peneliti IVF mengatakan bahwa rencana keluarga seharusnya bukan hanya menunda kehamilan, para wanita juga harus diberitahu mengenai risiko menunda kehamilan. 

Dr Jane Stewart seorang dokter di Newcastle Fertility Centre, mengatakan bahwa jika wanita tidak sadar atas risiko dari menunda kehamilan, kemungkinan mereka akan menyesal dengan keputusannya. "Jika Anda melihat kebelakang dan menyesalinya, itu akan menghantui Anda," katanya.

Saat ini, sambung dia, hal yang kerap muncul adalah pasangan suami istri ingin membangun keluarga yang berkecukupan secara finansial. Di mana banyak dari mereka yang ingin punya rumah sendiri dan memiliki posisi yang baik dalam pekerjaannya sebelum memutuskan untuk memiliki anak.

Namun menurut Profesor Herbert, membangun karir bukan alasan yang baik untuk menunda punya momongan hingga akhirnya pasangan berusia lebih dari 35 tahun. "Dari berbicara dengan beberapa wanita muda, ternyata rencana keluarga seperti ini karena alasannya ingin membangun karir. Namun saya menemukannya justru salah arah karena kelak tidak ada karir yang tidak sibuk," ucapnya.

Selain itu, sebagian wanita di Inggris mengaku biaya penitipan anak dan keengganan perusahan menerima perempuan yang bekerja paruh waktu atau punya anak jadi penyebab mereka menunda kehamilan. 

Sementara itu, Natika Halil, dari Asosiasi Keluarga Berencana mengatakan perencanaan keluarga adalah hal yang sangat penting. Para pasangan juga perlu mendapat informasi yang akurat tentang pilihan kontrasepsi. Termasuk pula perlu mendapat informasi yang memadai agar wanita sadar akan masa kesuburannya. "Diskusi apapun harus dilakukan tanpa keresahan," sarannya.

Menurutnya, meski seorang wanita berusia di atas 35 tahun, namun bukan berarti kesuburannya serta merta berhenti dalam waktu semalam. Namun bagaimanapun, masalah kesuburan dan risiko kehamilan di usia lanjut harus benar-benar mendapat perhatian.

Sumber : detikhealth 

Rabu, 25 Juli 2012

Puasa Bagi Ibu Hamil Muda

InfoSehat - Puasa Bagi Ibu Hamil Muda Menurut syariat Islam adalah ibu hamil atau menyusui termasuk kelompok yang diperbolehkan meninggalkan puasa Ramadhan. Apalagi bila memang tidak kuat atau mengganggu kesehatan ibu dan bayinya. Namun diharuskan mengganti di hari-hari lain. Boleh meninggalkan puasa Ramadhan bukan berarti dilarang melakukan puasa. Jadi sebaiknya puasa atau tidak?


Puasa saat hamil muda? Boleh Berpuasa asal sehat

Puasa di bulan Ramadhan yang dilakukan umat Islam sesungguhnya bukan benar-benar distopnya asupan apapun ke dalam tubuh. Sebenarnya tidak banyak yang berubah selama berpuasa. Hanya jam makannya yang digeser. Secara medis ibu hamil boleh-boleh saja puasa. Apalagi jika ibu sehat-sehat saja. Pada kehamilan sehat, puasa tidak menimbulkan dampak negatif pada janin maupun pada ibu hamil. Sehat yang dimaksud secara medis adalah calon ibu tidak mengalami keluhan selama hamil dan tidak mengalami komplikasi dari penyakit yang diderita semisal hipertensi, diabetes ataupun muntah-muntah.

Hamil muda seringkali menjadi penghalang ibu untuk berpuasa. Umumnya ada asumsi bahwa janin masih sangat muda dan lemah. Jika Anda sedang hamil muda dan mengalami mual, pusing atau susah makan selama hamil, maka keinginan untuk berpuasa sebaiknya memang dipertimbangkan lagi. Alasannya, supaya kondisi tubuh ibu yang lemah tidak semakin lemah karena berpuasa.

Pada kehamilan trimester pertama, beberapa ibu mengalami mual dan muntah-muntah. Memaksakan berpuasa hanya akan mengganggu perkembangan janin. Dalam keadaan seperti ini ?? hanya sedikit sekali makanan yang bisa masuk ?? ibu nyaris tidak mungkin mengimbangi kebutuhan janin hanya dengan makan sore (berbuka) dan malam hari (sahur). Apalagi kalau di waktu sahur selera makan tidak ada sama sekali. Ini akan menimbulkan kesulitan untuk memenuhi kuantitas dan kualitas gizi yang dianjurkan.

Namun apabila kehamilan muda tidak disertai masalah: nafsu makan tetap seperti sedia kala, tidak merasa mual, muntah dan Anda memang merasa siap berpuasa, silahkan berpuasa! Sebab, kondisi janin pada awal kehamilan belum banyak terpengaruh oleh masukan makanan karena masih tertutup ari-ari.

Bagaimana dengan ibu yang memasuki hamil trimester kedua? Jika Anda sedang hamil 5-8 bulan, secara medis tidak dianjurkan puasa ?? tapi juga tidak dilarang  berpuasa. Mengapa tidak dianjurkan berpuasa? Alasannya, pertumbuhan janin pada usia ini sangat tergantung asupan makanan yang dikonsumsi berbeda dengan masa sebelumnya. Tapi mengapa juga tidak dilarang? Asalkan asupan makanan cukup dan tidak mengganggu pertumbuhan janin.

Menjaga menu seimbang saat hamil

Bila toh Anda akhirnya memilih puasa, harus lebih memperhatikan makanan yang dimakan saat sahur dan berbuka. Yaitu harus betul-betul bergizi dan seimbang agar pertumbuhan janin tidak bermasalah. Di antaranya, harus tetap mengkonsumsi susu setiap harinya, disesuaikan dengan waktu buka dan sahur. Buka satu gelas, dan sahur satu gelas.Ibu hamil yang berpuasa sebaiknya juga memakan kurma. Karena setelah diteliti, ternyata kandungan karbohidrat kurma tergolong tinggi.

Intinya, berpuasa pada saat hamil sebenarnya tidak mengganggu pertumbuhan janin. Sepanjang menu sahur dan menu berbuka diatur baik-baik, bayi mampu menyesuaikan diri dengan perubahan pola makan ibu. Sekali lagi secara syariat Islam ibu hamil dan menyusui termasuk kelompok yang diperbolehkan meninggalkan puasa pada bulan Ramadhan, namun diperbolehkan meninggalkan puasa bukan berarti dilarang melaksanakan.
 
Sumber : Manfaat.org

Rabu, 06 Juni 2012

Operasi "Caesar" Tetap Bisa Inisiasi Menyusui

InfoSehat - Melahirkan melalui operasi sectio caesarea bila tanpa komplikasi pada ibu selama operasi dan setelah lahir bayi dalam  keadaan sehat dan bugar seharusnya tidak menghalangi keinginan ibu untuk melakukan Inisiasi Menyusu Dini atau IMD.

Setiap bayi baru lahir sudah seharusnya mendapatkan hak memperoleh Air Susu Ibu. Oleh karena itu, perlu sebuah kesepakatan dan kerjasama yang saling mendukung antara niat ibu, kebijakan rumah sakit  dan ada support dari petugas medis (dokter kandungan dan dokter anak ), paramedis (bidan dan perawat) untuk peduli akan hak bayi untuk mendapat ASI dengan melaksanakan IMD.

Pada beberapa kasus kebidanan, dimana seorang ibu bersalin terpaksa harus menjalani operasi sectio caesarea misalnya karena panggul sempit, bayi letak sungsang, posisi melintang, lilitan tali pusat, resiko tinggi faktor usia dan riwayat kehamilan sebelumnya dll (high social value baby), sebaiknya tetap  diberi dukungan dan difasilitasi  agar dapat melakukan IMD di ruang operasi.

Mengapa perlu tetap dilakukan IMD di ruang operasi? Sebagaimana proses kelahiran spontan normal, bayi baru lahir tetap mengalami fase yang sama pada masa awal kelahiran. Masa transisi perubahan dari dalam rahim ke luar rahim menjadi  momen penting  dimana bayi memulai awal kehidupannya.

Pada saat IMD akan memberi kesempatan  untuk melakukan kontak fisik dan perlekatan dari kulit ke kulit langsung antara ibu dan bayi  dengan cara bayi diletakkan di dada ibunya. Proses IMD ini akan membentuk suatu keterikatan psikologis yang kuat (early infant mother bonding).

Sentuhan rasa aman dan kehangatan kulit tubuh ibu akan membuat bayi merasa aman dan dilindungi. Inilah awal stimulasi mental yang positif bagi bayi baru lahir.

Selanjutnya bayi secara alamiah akan mencari dan menghisap puting payudara ibu. Perlu diketahui bahwa refleks hisap paling kuat pada bayi adalah jam-jam pertama setelah lahir. Setelah itu bayi akan mengantuk. Oleh karena itu, melakukan Inisisasi Menyusu Dini dalam 30 menit pertama bayi lahir sangat penting.

Rangsangan dari proses IMD ini akan membantu refleks pengeluaran hormon oksitosin dan prolaktin yang mempercepat pengeluaran ASI.

Selanjutnya, proses ini akan menumbuhkan rasa percaya diri seorang ibu untuk terus  semangat memberikan Air Susu Ibu sebagai makanan terbaik bagi bayinya.

Tiga hal perlu ibu lakukan untuk dapat melakukan IMD pada saat operasi caesar :

1. Persiapan fisik dan mental. Dimulai sejak kehamilan terutama gizi dan menjaga kesehatan tubuh, membangun rasa percaya diri  bahwa ibu dapat memberikan ASI yang terbaik untuk bayi.

2. Melibatkan suami untuk mendukung ASI eksklusif. Bisa dimulai sejak mulai awal kehamilan. Ajak suami untuk terlibat dalam relasi dengan para suami pendukung ASI. Bergabung dengan milis pendukung ASI atau AIMI.

3. Diskusikan dengan tenaga kesehatan. Antara lain dengan mengunjungi klinik laktasi  di  Layanan kebidanan,  diskusikan dengan dokter kandungan dan dokter anak  tentang  rencana  melahirkan di Rumah Sakit yang mendukung pemberian ASI eksklusif dan mempunyai kebijakan  atau pedoman tertulis tentang IMD di ruang operasi dan memiliki fasilitas rawat gabung setelah melahirkan.

Pelaksanaan di ruang operasi.
IMD di ruang operasi sebenarnya tak jauh berbeda dengan saat di ruang bersalin. Hanya saja keadaan ruang operasi dengan suhu udara yang dingin tentu memerlukan pendampingan lebih intensif dari bidan saat bayi saat dilakukan IMD. Terutama upaya menjaga kehangatan suhu tubuh bayi selama dalam dekapan ibu agar terhindar dari cedera dingin atau hipotermia.

Segera setelah bayi lahir harus dipastikan dengan pemeriksaan dokter  Anak atau dokter Anasthesi terlebih dulu bahwa kondisi bayi sehat dan bugar.  Posisi pembatas area operasi diatur sedemikian rupa agar ada ruang untuk bayi dan ibu melakukan IMD.

Kemudian kepala bayi ditutup dengan selimut hangat atau diberi topi khusus bayi dan ganti selimut bayi. Selanjutnya posisi bayi  tengkurap di dada ibu agar kontak kulit dengan kulit. Kehangatan suhu tubuh ibu menjadi inkubator terbaik bagi bayi. Tubuh ibu secara alamiah akan menghasilkan panas yang menghangatkan bayi dalam dekapannya.

Bidan mendampingi dan membantu ibu menjaga posisi bayi agar aman. Beri kesempatan ibu untuk memandang bayinya dan mendekap selama operasi berjalan. Biarkan bayi mencari sendiri puting payudara ibu dan menghisapnya.

Semoga keinginan para ibu untuk tetap melakukan IMD atau inisiasi menyusu dini meskipun operasi caesar dapat terwujud.

Sumber : health.kompas.com

Selasa, 13 Maret 2012

6 Cara Memperbaiki Masalah di Tubuh Usai Melahirkan

InfoSehat - Setelah melahirkan, terjadi banyak perubahan pada tubuh perempuan. Masalah berat badan mungkin bisa ditangani dengan cepat dan mudah, tetapi masalah lainnya?

Berikut adalah keenam masalah yang terdapat pada tubuh perempuan setelah melahirkan dan bagaimana cara mengatasuinya, seperti dilansir parents.com, Rabu (25/1/2012).

1. Luka Bekas Operasi Caesar

Meskipun sebagian bekas luka memudar dalam satu atau dua tahun, bekasnya tidak pernah benar-benar hilang.

"Kunci untuk membuat bekas luka kurang terlihat adalah dengan cara menanganinya sedari awal," kata Debra Jaliman, MD, instruktur dermatologi klinis di Mount Sinai School of Medicine, di New York City.

Penelitian menunjukkan, bahan aktif dalam gel oles mederma yang terdiri dari ekstrak bawang merah, membantu menyusun kembali kolagen pada kulit dan menghaluskan bekas luka.

Gel ini aman digunakan saat sedang menyusui atau hamil dan paling efektif digunakan untuk bekas luka yang terjadi di bawah satu tahun, tetapi dapat meminimalkan bekas luka yang sudah ada selama delapan tahun.

Prosedur lain yang dilakukan di kantor doktor seperti perawatan laser dan suntikan steroid biasanya memberikan hasil yang lebih baik, lebih cepat, tetapi lebih mahal. Pelembab dapat membantu kulit terlihat lebih muda, dan pemijatan dapat melunakkan bekas luka baru. Namun, jangan menggunakan produk Vitamin E.

"Vitamin E tidak dapat mengubah kolagen kulit, juga tidak ada bukti bahwa vitamin yang dioleskan memiliki dampak apapun," kata Stephen Metzinger, MD, ahli bedah plastik di Rumah Sakit Anak, di New Orleans .

2. Payudara kendur

Selama kehamilan dan menyusui, hormon menyebabkan jaringan payudara semakin luas, dan kulit di sekitarnya melebar untuk mengakomodasi perubahan ini. Setelah itu, jaringan akan menyusut, tetapi kulit tidak lagi elastis.

"Meskipun bisa dikembalikan kekencangannya lewat operasi plastik, sebenarnya tidak harus menggunakan pisau bedah hanya untuk membuatnya sedikit kencang," kata Aron Kressel, MD, kepala bedah plastik di Rumah Sakit Metropolitan, di New York City.

"Berolahraga tidak akan meningkatkan ukuran bra, karena jaringan payudara adalah lemak, bukan otot. Tapi olahraga dapat mengubah otot-otot dada di sekitar payudara, membuatnya terangkat, dan membuat penampilan lebih segar," kata Courtney Barroll, pelatih pribadi di Klub Equinox Fitness, di New York City.

Beberapa latihan yang dapat dilakukan antara lain: push-up, mengangkat dada lalu berbaring telentang, pull-overs, dan penekanan pada dada.

Sebaiknya berkonsultasilah dengan dokter sebelum melakukan olahraga setelah melahirkan. Jangan gunakan krim pengencang payudara, sebab tidak ada bukti krim tersebut dapat mengencangkan kulit atau mengembalikan elastisitasnya.

3. Melasma

Lebih dari 70% dari ibu hamil akan memiliki melasma atau 'topeng kehamilan', yaitu bercak gelap pada dahi, pipi, dan bibir atas yang sering memudar setelah melahirkan tetapi tidak hilang sepenuhnya. Bercak-bercak ini timbul akibat fluktuasi hormon ketika kehamilan.

Krim pemutih yang diresepkan dokter seperti steroid dan tretinoin, baik digunakan sendiri atau dalam kombinasi. Banyak pasien mengalami perbaikan dalam beberapa minggu. Namun krim ini dapat menyebabkan kemerahan sementara, kulit mengelupas dan kulit kering. Krim ini tidak boleh digunakan ketika sedang menyusui atau hamil.

Prosedur yang disebut glikolat bisa dilakukan di kantor dokter untuk membantu menghapus lapisan atas kulit. Produk kecantikan tanpa resep dokter yang mengandung hydroquinone 2 persen atau ekstrak licorice juga dapat mengurangi perubahan warna. Jangan lupa menggunakan tabir surya untuk mempertahankan hasilnya. Cara paling cepat adalah dengan menutupi noda menggunakan riasan atau make up.

4. Perut Menggemuk

Meskipun si jabang bayi sudah dilahirkan dengan selamat, tonjolan di sekitar perut tidak bergeming. Itu karena sebagian besar kulit dan otot masih melebar. Gerakan yang menargetkan otot yang membungkus sekitar perut, seperti sit-up, akan dapat membantu mengencangkan otot di sekitar perut.

Cara lain, cobalah posisi push-up, seimbangkan berat badan pada lengan. Tempatkan handuk di bawah kaki, dan saat menarik perut, geser lutut ke arah dada. Lakukan dua set 5-8 pengulangan, tiga kali seminggu. Lakukan sampai dengan tiga set.

5. Bekas Peregangan Kulit

"Bekas peregangan kulit di perut, pinggul, payudara atau bokong biasanya memerah dan kemudian menipis dalam waktu setahun. Banyak tidaknya bekas tersebut tergantung pada genetika dan seberapa cepat kenaikan berat badan. Semakin cepat ditangani, semakin besar kemungkinannya menghilang," kata David J Goldberg, MD, direktur penelitian laser di departemen dermatologi di Mount Sinai School of Medicine, di New York City.

Krim Retin-A dapat membantu menghilangkan bekas peregangan kulit ini. Retin-A membangun kolagen, mengencangkan kolagen yang rusak ketika kulit tertarik. Efek sampingnya adalah kulit kemerahan sementara, kulit terkelupas, dan kering.

Mikrodermabrasi, suatu prosedur dimana kristal kecil digunakan menghapus lapisan atas kulit dan merangsang produksi kolagen, dapat mengobati bekas peregangan yang lebih lama. Selain itu, FDA baru-baru menyetujui pengobatan laser untuk menambah pigmen sel kulit yang lebih tua, sehingga menyebabkan bekas peregangan kulit yang sudah lama dapat berbaur dengan kulit di sekitarnya.

6. Pembuluh Darah Melebar

Sebanyak 40% wanita hamil mengalami pelebaran pembuluh darah di dekat permukaan kulitnya atau varises, yang paling sering adalah di bagian betis dan paha.

"Faktor keturunan, hormon dan tekanan pada vena ketika kehamilan lah yang menyebabkan. Varises dapat membaik setelah melahirkan, tetapi tidak akan hilang sepenuhnya," kata Dr Masterson.

Prosedur yang diebut sclerotherapy dapat membantu, prosedurnya berupa menyuntik pembuluh darah vena yang terkena dengan larutan yang menyebabkan pembuluh menutup, kemudian memudar atau menghilang dalam waktu sekitar dua minggu.

Biasanya, diperlukan lebih dari satu sesi, dan disarankan untuk menunggu setidaknya enam bulan setelah melahirkan. Efek samping sementara antara lain berupa rasa menyengat di tempat suntikan, kram otot, dan kemerahan atau bintik-bintik coklat.

Sumber : detikHealth

Ibu Hamil Perlu Banyak Makan Pisang untuk Cegah Anemia

InfoSehat Anemia akibat kekurangan zat besi merupakan penyebab utama kematian ibu saat melahirkan. Untuk mencegah kejadian buruk ini, ibu hamil disarankan untuk banyak memakan pisang.

"Saat hamil, tubuh ibu membutuhkan banyak energi. Pisang adalah makanan terbaik karena mengandung vitamin yang diperlukan. Dua buah pisang cukup memenuhi asupan zat besi pasien anemia. Pisang juga mengandung asam folat yang mudah diserap janin melalui rahim," kata Kathleen Zelman, MPH, RD, direktur Nutrisi dan Klinik Penurunan Berat Badan WebMD seperti dilansir WebMD, Senin (12/3/2012).

Asam folat atau vitamin B9 adalah jenis vitamin B yang larut dalam air. Asam folat terkandung secara alami dalam makanan. Pada manusia, asam folat diperlukan untuk membuat asam nukleat dan hemoglobin dalam sel darah merah. Kekurangan asam folat dapat mengganggu pembentukan sel darah merah muda dan menyebabkan anemia.

Asam folat penting untuk perkembangan selubung saraf selama kehamilan yang membentuk otak dan sumsum tulang belakang. Kekurangan asam folat pada wanita hamil meningkatkan risiko kelahiran prematur, bayi dengan berat lahir rendah atau mengalami cacat pada selubung sarafnya.

Banyak penelitian menunjukkan bahwa wanita yang mengkonsumsi 0,4 mg asam folat setiap hari sebelum pembuahan dan awal kehamilan dapat mengurangi risiko melahirkan bayi cacat tabung saraf hingga 70%. Namun, jangan makan pisang berlebihan sebab satu buah pisang mengandung sekitar 85-100 kalori.

"Mual di pagi hari saat hamil merupakan tanda pertama kehamilan dan sering berlangsung hingga trimester pertama. Tetapi rasa sakit bisa terjadi setiap saat bukan hanya di pagi hari. Pisang yang juga diperkaya vitamin B6 dapat menenangkan asam lambung dan meningkatkan pencernaan," imbuh dr Zelman.

Satu buah pisang juga mengandung sekitar 467 mg kalium, dan ibu hamil perlu 2000 mg kalium setiap harinya. Diyakini bahwa kram kaki, salah satu gejala yang paling tidak menyenangkan selama kehamilan, dapat diredakan dengan meningkatkan asupan kalium.

"Anemia akibat kekurangan zat besi adalah masalah utama ibu hamil, terutama saat melahirkan anak, dan merupakan salah satu penyebab utama kematian ibu saat melahirkan. Pisang yang kaya zat besi bisa berdampak besar pada pemecahan masalah anemia karena kekurangan zat besi," kata Profesor James Dale, direktur Pusat Tanaman Tropis dan Biocommodities di Queensland University of Technology.

Sumber : detikHealth