Selasa, 21 Februari 2012

Penyebab Gairah Seks Perempuan Hilang Setelah Punya Anak

Memiliki anak adalah hal yang sangat menakjubkan dan menyenangkan, tapi pada beberapa perempuan memiliki anak justru membuat gairah seksnya berkurang. Apa yang menurunkan gairah seks ini?
Beberapa hal bisa menjadi penyebab berkurangnya gairah seksual, mulai dari masalah fisik hingga psikilogis. Dr Renee Horowitz, direktur Center for Sexual Wellness di Farmington Hills menuturkan kondisi ini bisa terjadi pada perempuan baik yang melahirkan secara normal maupun caesar.

"Frekuensi seks akan menurun dalam 1 tahun pertama setelah melahirkan, berkurangnya keinginan untuk bercinta ini umumnya berlangsung selama 6-8 minggu," ujar Dr Horowitz, seperti dikutip dari Foxnews, Selasa (21/2/2012).

Dr Horowitz memberikan beberapa hal yang menjadi penyebab turunnya gairah seks seorang perempuan setelah ia melahirkan yaitu:

1. Hormon
Alasan utama dari kondisi ini adalah hormon, kadar prolaktin akan meningkat yang memungkinkan ibu untuk menyusui. Tapi hal ini berpengaruh pada menurunnya tingkat dopamin yang membuat gairah seks berkurang.

2. Perubahan bentuk tubuh
Selama hamil bentuk tubuh perempuan pasti akan berubah, dan umumnya kondisi ini masih terjadi setelah ia melahirkan. Perubahan bentuk tubuh ini akan membuat perempuan tidak merasa seksi atau percaya diri, sehingga membuatnya malas bercinta.

3. Rasa sakit selama berhubungan seks
Dr Horowitz menuturkan secara fisik lebih dari separuh perempuan mengalami rasa sakit selama berhubungan seksual pertama kali setelah melahirkan. Kondisi ini paling sering terjadi pada ibu yang melahirkan secara normal dan dibantu oleh forcep atau vakum ekstraksi saat mengeluarkan bayi.

"Trauma perineum menjadi penyebab paling umum dari rasa sakit ini. Sekitar 21 persen terjadi jika ada jahitan dan 40 persen terjadi pada ibu yang mendapatkan episiotomi (pengguntingan jalan lahir)," ungkapnya.

4. Menyusui
Menyusui bisa memicu penurunan kemampuan perempuan untuk terangsang secara seksual karena dinding vagina lebih tipis akibat perubahan hormon. Pada beberapa orang bisa menyebabkan orgasme yang kurang intens.

"Secara umum tidak ada efek jangka panjang dari kondisi ini. Tapi jika ada, Anda sebaiknya membicarakan hal ini dengan dokter kandungan agar tidak merusak kehidupan seksual Anda," ujar Dr Horowitz.

Meski begitu, bukan berarti perempuan tidak bisa menikmati seks setelah melahirkan. Dr Horowitz menuturkan ada hal-hal yang bisa dilakukan oleh pasangan, salah satunya adalah melakukan gerakan secara perlahan dan lembut.

Selain itu faktor kelelahan yang dialami perempuan dalam mengurus bayi yang baru lahir juga turut mempengaruhi. Tak ada salahnya membagi tugas dengan pasangan serta jujur satu sama lain karena tidak semua orang bisa membaca atau mengetahui isi pikiran seseorang.

"Sangat penting bagi pasangan mengukir waktu bersama. Dalam hal ini tidak selalu tentang seks, tapi yang terpenting menjalin keintiman seperti menyentuh, mencium, memegang atau hal-hal romantis lainnya," ungkapnya.

Dr Horowitz menuturkan hanya 12-14 persen pasangan yang tidak mengalami masalah seksual setelah melahirkan (sexual problems postpartum). Hal ini menunjukkan bahwa Anda tidak sendiri, untuk itu jangan menutup diri satu sama lain dan romantisme serta keintiman harus tetap dijaga.
 
Sumber : detikHealth


EmoticonEmoticon