InfoSehat - Usai diberikan ASI, tidak sedikit terjadi gumoh pada bayi. Hal tersebut memang kerap terjadi pada bayi dan wajar. Namun tidak sedikit ibu yang panik saat terjadi gumoh pada bayi. Jangan khawatir, Anda bisa mencegah gumoh dengan beberapa tips berikut ini.
Meski sering membuat panik ibu, sebenarnya gumoh jarang sekali terjadi sampai serius. Jika bayi Anda tetap terlihat nyaman dan tidak terjadi masalah dengan berat badannya, maka gumoh pada bayi Anda bisa dikatakan gumoh biasa dan tidak perlu dikhawatirkan.
Gumoh pada bayi biasanya terjadi pada tiga bulan pertama bayi setelah dilahirkan. Saat usianya mencapai 12 bulan, biasanya gumoh sudah berhenti. Jika gumoh sering terjadi, Anda pun patut mewaspadai. Karena kemungkinan ada permasalah pada lambung bayi.
Saat Anda memberi si kecil makan, sebaiknya dalam posisi duduk tegak. Hal ini untuk menghindari terjadinya muntah. Sebaiknya saat makan, dilakukan dengan tenang dan hindari memberi makan sambil melakukan permainan yang aktif.
Lakukan pemberian ASI atau susu secara bertahap dan dengan jumlah yang cukup. Jumlah yang terlalu banyak, bisa menjadi salah satu pemicu terjadinya gumoh pada bayi. Aturlah sedemikian rupa mengenai jadwal menyusui bayi Anda.
Usahakan membuat bayi bersendawa di tengah menyusui dan setelah dia selesai. Anda tidak perlu khawatir jika bayi tidak bersendawa. Mungkin memang tidak ada udara di perutnya. Agar bersendawa, Anda bisa gosok atau tepuk punggungnya dengan lembut untuk mendorong agar udaranya naik.
Hal lain yang perlu Anda lakukan adalah memeriksa dot bayi. Saat Anda memilih dot, pilihan ukuran yang sesuai dengan usia bayi Anda. Dot yang terlalu besar, membuat susu mengalir cepat dan jika dot kecil, bisa membuat bayi Anda frustasi.
Jangan terlalu panik jika terjadi gumoh pada bayi Anda. Lakukan dengan tenang langkah-langkah untuk mencegah gumoh pada bayi Anda. Jika gumoh sudah sangat sering terjadi dan mengganggu bayi, Anda sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter anak.
Sumber : melindahospital.com
EmoticonEmoticon