Minggu, 30 September 2012

Risiko Stroke dan Penyakit Jantung Sudah Nampak Sejak Balita

InfoSehat - Stroke dan serangan jantung sekarang bukan hanya milik orang tua. Akhir-akhir ini, beberapa kasus stroke juga dialami anak-anak yang masih belia. Bahkan sebuah penelitian terbaru menemukan bahwa anak balita sudah bisa menunjukkan tanda-tanda risiko stroke dan serangan jantung.

Para peneliti dari Oxford University di Inggris menganalisis 63 penelitian yang menyertakan 49.220 orang anak sehat berusia 5 -15 tahun. Berat badan dan faktor-faktor risiko penyakit jantung dan tekanan darah seperti hipertensi, kolesterol tinggi dan kadar glukosa darah dihitung lalu dianalisis.

Indeks massa tubuh (IMT), yaitu perhitungan berat badan dibagi dengan kuadrat tinggi badan, juga dihitung. IMT pada angka 25 - 30 masuk dalam kategori kelebihan berat badan. Jika angkanya lebih dari 30, maka sudah masuk kategori obesitas.

Penelitian tersebut menemukan bahwa balita yang mengalami obesitas menunjukkan tanda-tanda yang dapat meningkatkan risiko stroke atau serangan jantung di kemudian hari. Anak-anak ini mengalami peningkatan tekanan darah, kolesterol dan faktor-faktor lain yang dapat meningkatkan risikonya terkena stroke atau serangan jantung hingga 40%.

"Hubungan antara obesitas pada anak-anak dan faktor risiko penyakit jantung jauh lebih besar dari yang kita duga. Besarnya pengaruh obesitas terhadap peningkatan risiko kardiovaskular pada anak-anak sangat mengkhawatirkan, terutama mengenai risiko penyakit jantungnya di masa depan," kata peneliti, Dr Carl Heneghan seperti dilansir Telegraph, Kamis (27/9/2012).

Dalam laporan yang dimuat British Medical Journal, peneliti memaparkan bahwa pada tahun 2010 sampai 2011, sepertiga dari anak-anak berusia 10 sampai 11 tahun mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.

Peneliti memaparkan bahwa obesitas anak-anak merupakan salah satu faktor yang berisiko menyebabkan munculnya penyakit jantung dan stroke di kemudian hari, bahkan ketika anak masih balita. Untungnya, risiko ini dapat diminimalisir dengan berolahraga, menjaga pola makan dan menjaga berat badan.

"Permasalahan kelebihan berat badan ketika masih anak-anak bukan hanya sekedar penampilan saja. Jantung dan pembuluh darah anak-anak ini sudah semakin rusak ketika mengalami kelebihan berat badan atau obesitas," kata Dr Matius Thompson dari Oxford University.

Sumber : detikHealth


EmoticonEmoticon